Memberikan pupuk secara rutin merupakan salah satu kegiatan berkebun yang tidak boleh Anda lewatkan. Apapun itu jenis tanamannya, pemenuhan kebutuhan nutrisi yang cukup sangat penting untuk mendukung pertumbuhannya. Tak heran, banyak orang bertanya tentang tips memilih pupuk cair terbaik untuk tanamannya.
Sebenarnya, ada beragam jenis pupuk yang bisa Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman, termasuk tanaman hias. Mulai dari pupuk cair, pupuk padat, hingga pupuk organik dan pupuk anorganik.
Tentu saja, beragam pilihan pupuk tersebut membuat banyak orang bingung menentukan jenis pupuk terbaik mana untuk tanaman Anda. Salah memilih pupuk, bisa berakibat fatal, seperti pertumbuhan terganggu sehingga bunga menjadi busuk.
Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui merk pupuk organik terbaik dan tips memilih pupuk cair, perhatikan 3 komponen utama pupuk berikut.
Komponen yang harus ada dalam pupuk
Apapun merk pupuk yang Anda pilih, baik itu berbentuk cair maupun padat, harus memiliki tiga komponen penting yaitu nitrogen, fosfat, dan kalium.
Unsur nitrogen berfungsi untuk mendorong pertumbuhan daun, batang, dan bunga. Fosfat berperan dalam mempercantik pertumbuhan bunga dan buah. Sementara, unsur kalium berfungsi untuk memperkuat akar bunga.
Selain tiga komponen utama tersebut, ada juga unsur pendukung seperti besi dan magnesium untuk mempercepat pertumbuhan bunga, penyerapan air, sinar matahari, dan udara. Kemudian, tambahan nutrisi berupa vitamin untuk mendukung pertumbuhan bunga.
Jadi, pastikan jenis pupuk cair yang Anda pilih memiliki tiga kandungan utama di atas ya!
Jenis pupuk yang lebih baik, organik atau anorganik?
Selanjutnya, tentukan jenis pupuk yang akan Anda pilih, organik atau anorganik? Untuk mengetahui perbedaannya, simak penjabarannya berikut.
1. Pupuk organik
Jenis pupuk ini memiliki kandungan utama karbon dan sangat efektif untuk meningkatkan kualitas tanah. Sesuai namanya, pupuk organik berasal dari kotoran hewan, ampas tanaman, hingga sisa makanan. Selain sebagai pupuk bunga, juga bisa sebagai pupuk sayuran.
2. Pupuk anorganik
Sementara itu, pupuk anorganik memiliki kandungan bahan berupa zat kimia sintetis. Baunya tidak menyengat seperti pupuk organik sehingga banyak disukai penggemar tanaman bunga. Namun, penggunaan pupuk harus hati-hati, karena jika berlebihan bisa merusak akar dan tanah.
Dari penjabaran diatas, penggunaan pupuk organik jauh lebih aman daripada pupuk anorganik. Kendati demikian, pilihan jenis pupuk mana yang akan dipakai ada ditangan Anda.
Bentuk pupuk cair atau padat yang lebih baik?
Dilihat dari bentuknya, ada dua jenis pupuk yaitu pupuk cair dan pupuk padat. Selengkapnya, simak penjabaran berikut.
1. Pupuk cair
Jenis pupuk satu ini sangat cocok untuk merawat tanaman atau bunga yang kurang sehat. Bentuknya yang cair membuatnya mudah meresap ke dalam bunga. Namun, sebelum digunakan, diencerkan terlebih dahulu sesuai petunjuk.
Ada berbagai jenis pupuk cair sesuai kebutuhan, mulai dari pupuk cair terbaik untuk padi, pupuk organik cair terbaik untuk cabe, hingga merk pupuk organik cair terbaik untuk tanaman bunga.
2. Pupuk padat
Selain pupuk cair, ada jua pupuk padat yang sering digunakan untuk menanam bunga. Bentuknya yang padat bisa menutrisi dan merawat tanaman dalam jangka waktu lama. Letakkan pupuk ini di dekat tanaman supaya penyerapan nutrisinya lebih efektif.
Jadi, penggunaan pupuk cair maupun pupuk padat sebenarnya tergantung situasi. Apabila tanaman dalam keadaan layu, maka lebih cocok pupuk cair. Namun, untuk perawatan rutin, sebaiknya pupuk padat.
Tips memilih pupuk cair terbaik
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan beberapa tips memilih pupuk cair terbaik untuk pertumbuhan tanaman yang lebih sehat, yaitu:
1. Perhatikan jenis tanaman
Sebelum membeli pupuk cair terbaik, pastikan Anda mengetahui jenis tanamannya terlebih dulu. Sebab, kondisi tanaman akan sangat mempengaruhi merk pupuk yang dipilih. Misalnya, tanaman tersebut memiliki daun yang mudah gugur, akar yang rapuh, dan sebagainya.
2. Pilih jenis pupuk yang tepat
Selanjutnya, tentukan jenis pupuk cair yang akan Anda beli. Apakah pupuk cair organik atau anorganik. Apabila tanaman berada di dalam pot, maka sebaiknya pilih pupuk cair anorganik karena tidak berbau menyengat.
3. Pilih bentuk pupuk
Penggunaan pupuk cair sangat direkomendasikan untuk tanaman yang sedang tidak sehat karena mempercepat pemulihannya. Kendati demikian, tidak ada salahnya menggunakan pupuk cair pada tanaman sehat, asalkan diperhatikan komposisi pemberiannya tidak berlebihan.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat memilih pupuk cair adalah waktu penyimpanannya. Sebab, pupuk cair harus segera diberikan pada tanaman setelah dibuat. Berbeda dengan pupuk padat yang tahan dalam waktu yang lama.
Nah, itulah berbagai pertimbangan dan tips memilih pupuk cair yang harus Anda pertimbangkan baik-baik. Mulai dari komposisi utamanya, jenis tanaman, jenis pupuk, hingga bentuk pupuknya. Jika masih bingung, jangan ragu untuk meminta saran dari penjualnya ya!